Jakarta, CNN Indonesia --
Aksi meresahkan dilakukan kelompok penagih utang (debt collector) di Magelang, Jawa Tengah, pekan ini.
Komplotan debt collector itu menculik seorang ibu berinisial NR (44) dan anaknya yang berusia lima tahun untuk jaminan pembayaran tunggakan pembelian sepeda motor.
Warga Tegalrejo, Magelang itu diculik empat debt collector pada Rabu (3/12), dan korban sempat disekap selama dua hari di sebuah rumah kontrakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para tersangka sempat meminta uang belasan juta rupiah untuk menebus korban.
Empat orang debt collector yang melakukan penculikan korban itu kemudian ditangkap di wilayah Sleman, DI Yogyakarta pada Jumat (5/12).
Kapolresta Magelang Kombes Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar mengatakan sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas dan pelaku.
"Para pelaku ini kita amankan di jalan. Sempat terjadi kejar-kejaran antara tim kita dengan para tersangka di sekitar Seturan, Sleman," kata Herbin Jumat lalu seperti dikutip dari detikJateng.
"Para tersangka meminta uang sejumlah Rp16 juta agar para korban bisa dikembalikan," sambung Herbin.
Kronologi penculikan ibu dan anak
Komplotan debt collector yang melakukan penculikan korban itu adalah JUR alias JEK (33), II (30), SBM (35), dan YBF (25). Empat orang itu merupakan warga Kalurahan Caturtunggal, Depok, Sleman.
Dari pemeriksaan polisi diketahui mereka adalah DC eksternal dari salah satu perusahaan.
Aksi penculikan ibu anak itu berawal dari Jumat (28/11), ketika empat tersangka mendatangi rumah korban. Mereka datang untuk menagih tunggakan motor yang dilakukan oleh anak korban yang berinisial DEA.
Saat itu pihak keluarga korban menitipkan uang satu kali angsuran, dan DEA selanjutnya berniat langsung membayar ke dealer di Yogyakarta.
Kemudian pada Senin (1/12), empat tersangka kembali ke rumah korban, namun DEA tak berada di rumah.
Lalu pada Rabu (3/12), mereka kembali ke rumah korban dan tak bertemu DEA. Walhasil NR dan adik DEA yang masih berusia 5 tahun dibawa paksa dengan alasan sebagai jaminan
"Terus niatan baik mau saya bayar ke kantor langsung, ke Jogja. Terus, dia itu mungkin marah, karena nggak dibayar-bayar, nggak dapat hasil. Karena tidak bertemu saya, akhirnya ibu yang dibawa buat jaminan," ujar DEA, Sabtu (6/12).
Pada Rabu tersebut, NR dan anaknya yang masih balita dibawa pelaku ke Polsek Tegalrejo untuk mediasi. Namun mediasi gagal. Selanjutnya, bukannya mengembalikan korban ke rumah, mereka justru membawa ke tempat lain.
"Berangkat dari sini sekitar jam 19.30 WIB, terus ke Polsek Tegalrejo. Di sana (polsek) disambut dengan baik, laporan ditolak. Kalau mau berembuk baik-baik diperbolehkan. Tapi, mereka ngomongnya keras (disertai umpatan)," ujar NR.
NR mengaku sempat dibawa berkeliling Magelang hingga dini hari. NR menduga para DC itu membawanya berkeliling karena bingung ingin menyekapnya di mana.
"Duduk-duduk (di sekitar polsek) sampai jam 23.00 WIB. Setelah dari Polsek Tegalrejo, saya dibawa muter-muter ke Rindam (sambil berembuk mereka). Kurang lebih jam 02.00 WIB dini hari, terus sampai Sleman sudah pagi," katanya.
"Saat jalan, DC kebingungan. Karena nanti saya mau dikasih di mana (tempat menyekap). Saya dibawa ke rumah daerah Kledokan, Depok, Sleman," sambungnya.
NR mengaku selama hampir dua hari disekap, dia dan anaknya hanya sekali diberi makan nasi bungkus dan minum air putih.
Sementara itu, pada hari yang sama DEA melaporkan dugaan penculikan ibu dan adiknya ke Polresta Magelang.
Lalu pada Jumat (5/12), sekitar pukul 03.00 WIB NR dan anaknya dibawa pergi dari rumah kontrakan itu.
"Setelah anak bangun, turun diboncengkan naik motor. Kayak minimarket, berhenti," ujarnya.
Di minimarket itu para pelaku ditangkap. Dia yang sempat merasa panik baru bisa tenang usai mengetahui bahwa yang melakukan penangkapan adalah polisi.
"Saya kaget, begitu turun dari motor, yang mengantarkan saya ditangkap (sempat panik). Terus saya diminta untuk tenang (oleh polisi), langsung ayem saya. Itu sudah jam 03.00 WIB lebih," ujarnya.
NR dan anaknya akhirnya dibawa ke Polresta Magelang. Keduanya bertemu dengan DEA yang saat itu masih berada di Polresta Magelang.
Baca berita lengkapnya di sini.
(kid)

9 hours ago
5

















































