Prajurit Tetap Evakuasi Korban Aceh Tamiang Usai Sang Istri Meninggal

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Luka mendalam juga dialami Sersan Satu (Sertu) Hamzah Lubis yang kehilangan istrinya karena terkena longsong di Aceh Tamiang pada akhir November lalu.

Longsor tak hanya menimpa rumah warga. Sejumlah ruas jalan di jalan nasional yang menghubungkan Langkat, Sumatra Utara; dengan Aceh Tamiang, Aceh, pun lumpuh. Longsor membuat jalan tak bisa dilewati. Di saat yang sama, air mulai merambat naik.

Markas Kodim 0117 Tamiang berada di dataran tinggi. Namun, karena ruas jalan tertutup longsor, lokasi itu menjadi terisolasi. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sambil menyusun strategi untuk bisa membuka isolasi jalur nasional yang terputus, Kepala Staf Kodim Tamiang meminta prajuritnya untuk beristirahat dulu.

Hamzah yang saat itu sudah selesai bertugas membantu evakuasi, kembali ke rumahnya yang berada di belakang markas.

Lelawani (39), istrinya, saat itu sempat protes, "Abang kan baru turun piket. Jadi, tidak balik lagi nanti," kata Hamzah menirukan ucapan istrinya, dalam rilis resmi Badan Komunikasi Pemerintah RI.

Pukul 20.10 WIB, Hamzah pun meninggalkan Lelawani dan kedua anaknya untuk kembali bertugas. Sekitar pukul 21:30 WIB, Hamzah mendengar ada bunyi longsor di belakang markas. Dia langsung teringat istri dan kedua anaknya sedang di dalam rumah.

Hamzah dan sejumlah prajurit yang malam itu sedang berjaga, langsung berlari ke belakang. Jarak dari pos penjagaan ke rumah dinas Hamzah sekitar 100 meter. Begitu tiba, Hamzah mendapati rumahnya sudah hancur tertimpa beton yang jatuh akibat tanah longsor.

"Posisi istri pada saat itu kelihatan, tapi dia kejepit. Nggak bisa ditolong. Saya hanya bisa membacakan doa di telinganya," kata Hamzah.

Hamzah pun harus merelakan istrinya mengembuskan nafas terakhir dalam impitan beton. Kemudian, sayup-sayup terdengar suara anak pertamanya, Bintang, meminta tolong. "Pak, tolong Bintang."

Hamzah dan sejumlah prajurit memakai tangan kosong sekuat tenaga mengangkat beton. Mereka hanya bisa mengangkat sedikit, tapi akhirnya bisa mengeluarkan Bintang. Anak itu selamat meski sekujur tubuhnya mengalami luka terkoyak besi dan bongkahan beton.

Amanda, anak kedua Hamzah, juga selamat karena benturan keras beton membuat dinding rumah di sisi lain terjatuh ke luar. Jadi, Amanda bisa ditolong. Dia juga mengalami luka lecet di beberapa bagian tubuh tanpa ada patah tulang.

Sementara itu, jasad Lelawani, istri Hamzah, baru bisa dievakuasi keesokan paginya setelah alat berat didatangkan ke lokasi. Hamzah hanya bisa pasrah.

Hamzah sebenarnya sudah diminta untuk istirahat oleh komandannya untuk menenangkan diri. Namun, Hamzah tak bisa bersedih terlalu larut. Tiga hari berselang, Hamzah tetap minta ditugaskan lagi untuk membantu mengevakuasi korban terdampak bencana atau sekadar untuk mengawal penyaluran bantuan.

"Saya punya tanggung jawab," katanya.

(asa)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Infrastruktur | | | |