PANGKEP - Jalan berlubang menjadi permasalahan yang kerap ditemui di berbagai daerah. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi menyebabkan kecelakaan. Banyak pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor, harus ekstra hati-hati agar tidak terjebak dalam lubang yang dapat menyebabkan kecelakaan fatal. Oleh karena itu, perbaikan jalan berlubang harus menjadi prioritas bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata.
Masyarakat memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Kesadaran untuk melaporkan jalan rusak kepada pihak berwenang harus terus ditingkatkan. Dengan adanya laporan yang cepat dan akurat, pemerintah dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan. Selain itu, masyarakat juga dapat berinisiatif melakukan langkah-langkah darurat, seperti memasang tanda peringatan di sekitar jalan berlubang guna mencegah kecelakaan sebelum perbaikan dilakukan.
Selain masyarakat, pihak swasta juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap infrastruktur di sekitar mereka. Banyak perusahaan yang memiliki kendaraan berat yang sering melintas di jalan umum, sehingga turut menyumbang kerusakan jalan. Oleh karena itu, mereka seharusnya berkontribusi dalam pemeliharaan dan perbaikan jalan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), di mana perusahaan dapat mengalokasikan dana untuk memperbaiki jalan yang rusak di sekitar wilayah operasional mereka.
Pemerintah sebagai pemangku kebijakan juga harus lebih proaktif dalam menangani masalah jalan berlubang. Tidak bisa dimungkiri bahwa anggaran infrastruktur sering kali terbatas, namun dengan manajemen yang tepat, dana yang tersedia bisa dimaksimalkan untuk perbaikan jalan secara bertahap. Selain itu, transparansi dalam pengelolaan anggaran perbaikan jalan harus diperkuat agar masyarakat dapat memantau penggunaan dana dan memastikan bahwa perbaikan dilakukan dengan kualitas yang baik.
Salah satu solusi efektif adalah membangun kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam program pemeliharaan jalan. Pemerintah dapat menggandeng perusahaan untuk mendanai sebagian proyek perbaikan, sementara masyarakat berperan dalam pengawasan agar proyek berjalan sesuai rencana. Kolaborasi ini akan mempercepat proses perbaikan dan memastikan hasil yang lebih berkualitas.
Selain itu, inovasi dalam pembangunan jalan juga perlu diperhatikan. Teknologi terbaru dalam bahan konstruksi dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan jalan sehingga tidak mudah rusak. Pemerintah perlu menggandeng akademisi dan pakar teknik sipil untuk mencari solusi terbaik dalam menciptakan jalan yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan.
Tidak kalah penting, penegakan aturan terkait beban kendaraan juga harus diperketat. Banyak jalan rusak disebabkan oleh kendaraan yang melebihi batas muatan, yang mengakibatkan permukaan jalan cepat berlubang. Oleh karena itu, pengawasan terhadap kendaraan berat serta pemberlakuan sanksi bagi pelanggar harus ditegakkan secara konsisten.
Keselamatan pengguna jalan harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan infrastruktur. Jalan yang berlubang bukan hanya merugikan individu, tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi karena berdampak pada kelancaran transportasi barang dan jasa. Jika permasalahan ini terus dibiarkan, maka dampak jangka panjangnya akan semakin besar.
Dengan adanya sinergi antara masyarakat, swasta, dan pemerintah, perbaikan jalan berlubang dapat dilakukan lebih cepat dan efektif. Semua pihak harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk memastikan jalan yang lebih aman dan nyaman bagi semua. Jika kerja sama ini bisa berjalan dengan baik, maka masalah jalan berlubang bukan lagi menjadi ancaman, melainkan tantangan yang dapat diselesaikan bersama demi kepentingan umum.
Pangkep 9 Maret 2025
Penulis: Herman Djide Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkep