Titiek Soeharto Marah Besar Ada Truk Bawa Kayu saat Bencana Sumatra

10 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto menyampaikan kekesalannya terkait penyebab bencana banjir dan longsor di Sumatera kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.

Saat rapat dengan Menhut di DPR, Titiek sempat menampilkan sebuah video tentang konvoi truk pengangkut kayu gelondongan yang belum lama terlihat setelah air banjir surut.

"Terus terang saya sedih, miris, dan saya marah. Bayangkan kayu sebesar itu, diameter satu setengah meter itu berapa ratus tahun perlu tumbuh untuk pohon sebesar itu. Ini manusia mana di Indonesia ini yang seenaknya aja bisa motong-motong kayu seperti itu? Apa salah tuh kayu?" kata Titiek, Kamis (4/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia bikin begitu banyak kebaikan buat manusia. Mencegah erosi, memberikan udara, menyaring udara yang segar buat manusia, kok dipotong begitu saja?" sambungnya.

Titiek mengatakan perusahaan-perusahaan yang membawa kayu gelondongan usai banjir sedang mengejek rakyat Indonesia.

"Dan yang lebih, lebih menjengkelkan, itu truk itu lewat di jalan raya dua hari setelah peristiwa banjir ini. Sungguh menyakitkan pak Menteri," tegas Titiek.

Ini kalau orang Jawa bilang, ngece. Apa ngece? Mengejek. Perusahaan ini ngejek gitu loh. baru di sana kena bencana, dia lewat di depan muka kita. Ini suatu hal yang menyakitkan dan menghina rakyat Indonesia," tambah politikus Gerindra itu.

Titiek pun meminta ke Menhut Raja Juli untuk menelusuri konvoi truk pembawa kayu tersebut dan segera menghentikan penebangan pohon di Sumatra.

"Saya minta kepada Bapak Menteri untuk cari tahu siapa perusahaan itu dan tolong jangan ada pohon-pohon besar lagi yang ditebangin. Hentikan semua ini," kata Titiek.

"Saya tidak mau, kami tidak mau hanya sekedar moratorium-moratorium, itu besok-besok saya dibilangin. Tapi dihentikan, enggak usah ada lagi itu pohon-pohon besar yang dipotong-potong," imbuh Titiek.

Putri Presiden ke-2 RI Soeharto itu juga meminta Raja Juli untuk mempertimbangkan dan juga memperketat syarat-syarat pembukaan lahan hutan ke depan..

"Kemudian itu ada pohon-pohon juga yang sampai memenuhi pantai, memenuhi sungai, itu akibat apa? Pembukaan lahan baru untuk perkebunan, pertambangan. Ini harus diperketat lagi untuk syarat-syaratnya. Jangan kita biarkan begitu saja," kata Titiek.

(fam/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Infrastruktur | | | |