1 day ago
9
DENPASAR — Sebuah unggahan video dari akun TikTok Doktorhk menyalakan kembali sorotan publik terhadap penggunaan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Bali. Melalui narasi Krisna Tara dalam video berjudul Suara Kita, ia menyinggung proyek pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Kabupaten Klungkung yang disebut dibiayai dari dana PEN — dana yang sejatinya ditujukan untuk memulihkan perekonomian rakyat usai pandemi COVID-19.
“Dana PEN itu semestinya untuk bantu rakyat bangkit — UMKM, pekerja yang kehilangan pekerjaan, petani dan nelayan yang kehilangan pasar. Tapi faktanya, digunakan untuk proyek besar yang kini malah jadi hamparan kosong, ” ujar Tara dalam video tersebut.
Ia menilai arah penggunaan dana tersebut telah melenceng dari tujuan awal Presiden yang ingin menolong masyarakat keluar dari keterpurukan. “Niat tulus presiden disalahgunakan. Program yang seharusnya menyehatkan ekonomi rakyat berubah jadi proyek ambisi politik, ” tambahnya.
Menurutnya, dampak pandemi hingga kini masih membekas di Bali. Banyak pelaku usaha kecil belum pulih, sebagian kehilangan tempat tinggal dan penghidupan. Namun proyek yang dijanjikan akan menjadi motor kebangkitan ekonomi Bali itu justru belum menunjukkan hasil. “Yang tersisa hanya tanah kosong, papan proyek yang mulai kusam, dan anggaran triliunan rupiah yang menguap, ” sindir Tara.
Lebih jauh, Tara menyoroti absennya penegakan hukum dalam kasus ini. Ia mempertanyakan mengapa tak ada penyelidikan serius terhadap penggunaan dana yang bersumber dari kebijakan darurat nasional. “Seolah hukum hanya tegas ke rakyat kecil, tapi diam kalau yang bermain adalah pejabat, ” tegasnya.
Pernyataan dalam video tersebut kini ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial. Publik menuntut kejelasan dan transparansi penggunaan Dana PEN di Bali, serta meminta pemerintah daerah dan aparat penegak hukum menindaklanjuti dugaan penyimpangan yang diungkap.(Ray)
