TEMANGGUNG - Di bawah terik matahari yang menyengat, tampak sejumlah pria sebagian mengenakan seragam loreng TNI, sebagian lagi mengenakan pakaian kerja sederhanan tengah berjongkok, merapatkan cetakan papan, menyiapkan besi tulangan, dan menuang adukan semen dengan teliti. Bukan proyek besar yang dikelola kontraktor, melainkan buah dari gotong royong antara Satgas TMMD Reguler ke-125 dan warga Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, Senin (28/07/2025).
Inilah wajah nyata pembangunan berbasis rakyat: prajurit dan masyarakat bekerja bahu-membahu membangun jalan desa, tak hanya dengan tenaga, tetapi juga dengan semangat persaudaraan. Mereka tidak sekadar menuang beton, melainkan meletakkan dasar masa depan bagi anak-anak desa yang akan melintas di atas jalan ini kelak menuju sekolah, sawah, atau pasar.
Salah satu anggota Satgas TMMD terlihat membungkuk membantu warga yang sedang menyetel cetakan beton. Sementara ember kecil berisi adukan semen berpindah dari tangan ke tangan tanpa banyak bicara cukup tatapan dan isyarat kebersamaan. Tak ada jarak antara seragam loreng dan pakaian lusuh: semua menyatu dalam misi yang sama.
Serka Wahyudi, salah satu personel Satgas TMMD, mengungkapkan bahwa pembangunan jalan ini tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga membangun kebersamaan. “Kami hadir bukan hanya sebagai pelaksana tugas, tapi juga sebagai bagian dari masyarakat. Gotong royong ini adalah kekuatan utama yang menjadikan TMMD berbeda dari program pembangunan lainnya, ” ujarnya.
Pengerjaan yang tengah dilakukan merupakan bagian dari pembangunan jalan penghubung desa yang selama ini hanya berupa tanah berbatu dan rawan tergenang saat musim hujan. Kini, melalui TMMD, warga mendapatkan akses jalan cor yang kokoh dan ramah lingkungan dirancang dengan saluran air dan struktur yang memperhatikan kondisi geografis lokal.
Pak Gunawan, salah satu warga yang turut bekerja di lokasi, mengaku bangga bisa terlibat langsung. “Kalau kami hanya menunggu pembangunan dari luar, bisa lama. Tapi dengan TMMD, kami bisa ikut membangun, ikut merasakan, dan ikut memiliki. Ini jalan kami, dan kami bangga membangunnya bersama TNI, ” ungkapnya.
Pembangunan jalan ini memang tampak sederhana di permukaan, tetapi di balik setiap batu yang disusun dan semen yang dituang, ada cerita tentang kolaborasi, harapan, dan cinta terhadap desa.
TMMD Reguler ke-125 bukan sekadar program pembangunan fisik, melainkan ruang hidup bagi nilai-nilai yang semakin langka: kebersamaan, partisipasi rakyat, dan kemanunggalan TNI-rakyat. Dan di Desa Banaran, nilai-nilai itu hidup kembali melalui kerja tangan-tangan sederhana yang membangun bukan hanya jalan, tetapi juga rasa percaya dan harapan.
Penulis: Pendim 0706/Temanggung