3 days ago
7
Sukabumi, Desember 2025 — Menjelang peringatan Hari Bakti PU, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi terus bergerak melakukan berbagai kegiatan pemeliharaan infrastruktur. Salah satu fokus utama adalah pekerjaan normalisasi drainase di wilayah Cidahu, yang dinilai krusial untuk menjaga kualitas badan jalan.
Kepala UPTD PU Wilayah III Cicurug, Asep Saepuloh, menegaskan bahwa drainase merupakan bagian penting dalam siklus pemeliharaan jalan. Air yang tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan kerusakan serius, mulai dari retakan hingga penurunan badan jalan.
“Air harus dialirkan ke saluran pembuang yang bisa berbentuk saluran tanah, tembok, batu kali, atau beton. Itu tergantung hasil perhitungan teknis di lapangan, ” terangnya, Selasa (2/12/2025).
Asep menambahkan, pekerjaan drainase di Cidahu dilakukan untuk mempertahankan kekuatan badan jalan agar mobilitas masyarakat tetap terjaga.
“Normalisasi drainase tersebut dilakukan agar kondisi tanah di badan jalan tetap kuat dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, ” pungkasnya.
Upaya menjaga drainase ini menjadi fondasi penting sebelum masuk pada tahap perbaikan jalan. Tanpa sistem saluran air yang baik, hasil perbaikan jalan akan cepat rusak. Karena itu, pekerjaan drainase dan perbaikan jalan saling melengkapi: drainase menjaga kekuatan tanah, sementara perbaikan jalan memastikan kenyamanan dan kelancaran mobilitas masyarakat.
Strategi Perbaikan Jalan 2025
Sementara itu, Kepala Dinas PU Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus, menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2025 perbaikan jalan akan lebih banyak menggunakan metode hotmix. Metode ini dianggap lebih efisien karena mampu menjangkau lebih banyak titik kerusakan dengan biaya lebih rendah dibandingkan pengecoran.
“Didominasi oleh hotmix, karena pengecoran kan biayanya tinggi, dua kali lipat dari pengaspalan. Kecuali di lokasi yang memang banyak dilalui angkutan berat, ” terangnya, Senin (1/12/2025).
Uus menekankan, meski metode pengecoran memiliki keunggulan dari sisi durabilitas sehingga jalan lebih tahan lama, dari segi pembiayaan hotmix lebih tepat untuk memperluas cakupan perbaikan.
“Sehingga dapat menjangkau ruas jalan yang lebih luas dalam pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan, ” pungkasnya.
