Pembangunan Pasar Beringin Tersendat, Kontraktor Dinilai Tak Siap

3 days ago 8

SUNGAIPENUH, JAMBI — Harapan warga Kota Sungai Penuh terhadap rampungnya pembangunan Pasar Beringin tampaknya masih harus bersabar. Proyek yang digadang-gadang menjadi denyut baru perekonomian rakyat itu justru menunjukkan tanda-tanda berjalan tertatih. Di lapangan, minimnya peralatan kerja milik kontraktor pelaksana, PT Cimedang Sakti Kontrindo, memunculkan kekhawatiran proyek akan kembali tersendat dan melenceng dari jadwal.

Pasar Beringin bukan sekadar bangunan fisik. Ia adalah pusat perputaran ekonomi warga, tempat pasar malam MKS berlangsung, lokasi pedagang buah menggantungkan hidup, sekaligus destinasi relokasi pedagang dari Terminal Tanjung Bajure. Ketika pembangunan tersendat, yang terancam bukan hanya target proyek, tetapi juga denyut ekonomi masyarakat kecil.

Pantauan di lokasi proyek menunjukkan pekerjaan kerap terhenti. Kerusakan alat berat disebut menjadi penyebab utama. “Ini proyek besar, tapi alatnya seperti tidak siap. Tadi malam alat yang dipakai rusak, ” ujar Rika, warga Sungai Penuh, Minggu (13/12/2025).

Pemandangan serupa kembali terulang pada Sabtu sore. Sebuah dump truck terlihat menunggu muatan tanah yang telah menggunung di area proyek. Namun, tanah tersebut urung diangkut lantaran alat berat yang seharusnya memuatnya justru tak berfungsi. “Tanahnya sudah ada, tapi tidak jadi diangkut karena alatnya rusak, ” ungkap seorang warga dengan nada kecewa.

Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat: seberapa siap kontraktor mengerjakan proyek strategis ini? Warga berharap kontraktor segera menambah armada alat berat dan memperbaiki manajemen kerja agar pembangunan tidak terus berlarut-larut tanpa kepastian.

Pemilik hak guna bangunan Pasar Beringin, Hendri, turut menyuarakan kegelisahan yang sama. Menurutnya, selesainya pembangunan pasar adalah harapan besar para pedagang yang kini masih bertahan di lokasi penampungan sementara. “Kalau pasar ini selesai, pedagang bisa kembali ke tempat semula. Kami sangat berharap proyek ini tidak molor, ” katanya.

Menanggapi keluhan tersebut, Humas PT Cimedang Sakti Kontrindo, Lana, mengakui adanya kerusakan alat berat di lokasi proyek. Ia menjelaskan, kerusakan terjadi saat proses pengeboran pondasi borpile. “Alat memang rusak. Saat pengeboran, gigi bor rontok karena kondisi tanah di sini banyak bebatuan, ” jelasnya.

Namun bagi warga, alasan teknis itu belum cukup menenangkan. Mereka berharap permasalahan alat tidak terus menjadi penghambat, agar Pasar Beringin benar-benar bisa berdiri sebagai pusat ekonomi rakyat, bukan sekadar proyek yang berjalan di tempat.(son)

Read Entire Article
Infrastruktur | | | |