Sukabumi, - Pada bulan Maret 2025, hujan deras menyebabkan banjir meluas di Sukabumi, dengan Kecamatan Sagaranten menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling parah. Air yang meluap merendam rumah warga, fasilitas umum, dan lahan pertanian, mengakibatkan kerugian material yang signifikan. Pemerintah daerah bersama tim tanggap darurat bergerak cepat untuk mengevakuasi warga dan menyalurkan bantuan, sekaligus melakukan penanganan darurat untuk meminimalkan kerusakan lebih lanjut, Rabu 26 Maret 2029.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) melalui UPTD Wilayah Sagaranten bergerak sigap menangani longsor yang menutupi beberapa ruas jalan di Kabupaten Sukabumi. Bersama TNI-Polri, BPBD, dan warga setempat, evakuasi material longsoran dilakukan pada Senin (10/3/2025).
Longsor yang terjadi di Kampung Pasir Angin, Desa Mekarjaya, akibat hujan deras, menyebabkan tebing setinggi 20 meter runtuh dan menutup badan jalan sepanjang 50 meter. Kepala Bagian TU UPTD PU Sagaranten, Ami Amelia, mengonfirmasi bahwa akses jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Mekarjaya dengan Desa Cikarang, Kecamatan Cidolog, telah dibuka kembali setelah sempat tertutup material longsor pada Minggu (9/3/2025).
"Saat ini sudah bisa dilewati jalan Cigulusur-Cikarang. Namun tetap harus hati-hati dan waspada, karena hujan masih sering turun, " ungkap Ami, Senin (10/3/2025). Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan bagi pengendara yang melintasi kawasan tersebut, mengingat curah hujan yang masih tinggi dan risiko longsor susulan.
Warga sekitar berharap agar pemerintah segera mengambil langkah pencegahan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya longsor di masa mendatang, mengingat kawasan ini termasuk wilayah rawan bencana. Ami Amelia menyatakan bahwa koordinasi dengan pihak terkait terus dilakukan untuk pemantauan dan langkah antisipasi lebih lanjut. "Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pemantauan lebih lanjut dan langkah antisipasi ke depan, " imbuhnya.
Personel UPTD PU Sagaranten, bersama tim gabungan, bekerja keras memastikan jalan kembali dapat digunakan oleh masyarakat. Langkah darurat ini memberikan harapan bagi warga akan perbaikan yang lebih berkelanjutan demi keselamatan dan kenyamanan bersama.