Mataram, NTB – Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Iqbal, menerima kunjungan silaturahmi Forum Komunikasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (FKP3A) NTB di ruang kerjanya, Senin (01/12/2025). Kehadiran forum yang menjadi punggawa penggerak sektor pertanian daerah ini dipimpin langsung Ketua FKP3A NTB, Iwan Firmansyah, beserta para perwakilan pengurus kabupaten/kota se-NTB.
Pertemuan tersebut sekaligus dirangkaikan dengan hearing dan diskusi mendalam terkait persoalan air untuk pertanian, isu yang selama ini menjadi tantangan besar bagi ribuan petani pemakai air di NTB. Dalam paparannya di hadapan Gubernur, Iwan menegaskan bahwa keberadaan FKP3A selama ini beroperasi lebih sebagai kerja sosial demi peningkatan kesejahteraan petani.
Pada kesempatan itu, FKP3A juga secara resmi meminta Gubernur NTB untuk menjadi Pembina Forum. Permintaan tersebut ditandai dengan penyerahan seragam resmi FKP3A kepada Gubernur Lalu Muhammad Iqbal.
Iwan menyebut pertemuan ini menjadi momentum penting bagi kebangkitan semangat anggota forum. Ia menilai, selama ini ribuan petani pemakai air yang tergabung dalam FKP3A seakan tidak terlihat, bahkan oleh pemerintah daerah.

“Dulu ribuan anggota kami seperti mati suri. Tapi setelah hearing dan diskusi dengan Pak Gubernur hari ini, Alhamdulillah semangat baru muncul kembali. Beliau siap memfasilitasi program kerja forum demi meningkatkan kinerja dan keberhasilan para petani. Harapan kami hanya satu: hasil panen yang memuaskan agar kesejahteraan petani NTB meningkat, ” ujar Iwan.
Iwan menambahkan, Gubernur bahkan berencana membentuk tim percepatan untuk mendorong keberlangsungan dan efektivitas kerja FKP3A ke depan.
Sementara itu, Gubernur Lalu Muhammad Iqbal menegaskan komitmennya untuk menghadirkan berbagai terobosan di sektor pertanian, khususnya terkait tata kelola air dan peningkatan produktivitas lahan.
Ia mengatakan bahwa pemerintah provinsi akan fokus memastikan ketersediaan air layak untuk pertanian, melakukan optimalisasi lahan, hingga revitalisasi jaringan irigasi.

Menurut Gubernur, NTB saat ini tidak membutuhkan bendungan baru, melainkan perlu memaksimalkan potensi yang ada.
“Kita tidak butuh bendungan baru, tetapi bagaimana bendungan dan irigasi yang sudah ada ini bisa lebih produktif. Maka langkah revitalisasi menjadi prioritas, ” tegasnya.
Gubernur juga berkomitmen memfasilitasi program-program FKP3A dengan pemerintah kabupaten/kota agar pelaksanaannya lebih solid dan memberi dampak nyata bagi petani.
“Program ini sejalan dengan visi misi pemerintah pusat dalam mewujudkan ketahanan pangan, ” tutupnya.(Adb)

5 days ago
9

















































