MOROWALI, Indonesiasatu.id - Pembangunan Mess Dosen Untad II Morowali kembali dilanjutkan pengerjaannya, setelah lebih dari 5 tahun dibiarkan mangkrak.
Mess Dosen Untad II Morowali itu dahulu dibangun oleh bapak pembagunan Morowali Anwar Hafid mantan Bupati Morowali 2 periode, yang kini menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tengah.
Namun setelah berakhirnya masa jabatan Anwar Hafid sebagai Bupati Morowali 2 periode, tak lagi dilanjutkan oleh penerusnya. Nanti setelah Pj Bupati Morowali baru masuk anggaran Tahun 2024, pengerjaannya dilanjutkan.
Berdasarkan amatan Wartawan media ini, pekerjaan tersebut belum tuntas efesiensi dan efektif dari tinjauan di lokasi pembagunan Mess Dosen yang berada tepat di depan kampus Untad II Morowali di Desa Bahomoleo, kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali.
Begitupun dipapan proyek terpampang pagu nilai anggaran yang fantastis senilai Rp.4.157.034.862, pada tahun anggaran 2024, dengan jangka waktu pekerjaan selama 180 hari kalender.
Selain itu, terlihat pula informasi tulisan di papan proyek yang diterbitkan oleh Dinas PUPR Morowali bahwa pelaksana proyek tersebut adalah CV. Lunetta Khatulistiwa, dengan nama pekerjaan penyelesaian Mess-Mess Dosen Kampus II Untad berlokasi di Bungku Tengah.
Hal itu pun menimbulkan pertanyaan, dengan pagu anggaran fantastis senilai Rp. 4 milliar lebih, dan nama pekerjaan penyelesaian Mess-Mess Dosen Kampus II Untad tetapi pekerjaan tidak selesai mulai dari pengerjaan plafon, pintu-pintu, pengecatan dan lain-lain.
"Anggarannya fantastis, kemudian terpampang nama pekerjaan proyek yaitu penyelesaian Mess-Mess Dosen tapi Kok Tidak Selesai...?, " tanya salah satu warga Morowali yang saat itu berada dilokasi tersebut dan meminta namanya tak disebutkan.
Terkait hal tersebut, Kadis PUPR Morowali Alkaf ST yang dikonfirmasi menyampaikan bahwa pekerjaan Mess Dosen Untad II Morowali belum tahap penyelesaian tetapi bertahap, tahun ini di anggaran lagi namun DPA belum final ada kemungkinan kena efesiensi anggaran.
"Penyelesaiannya bertahap dan sudah di anggarkan tahun ini tapi DPA belum final bisa jadi terkena efesiensi anggaran, " jelasnya kepada wartawan media ini, Senin (10/03/2025).
Demikian halnya, pihak kontraktor CV. Lunetta Khatulistiwa selaku pihak yang paling bertanggung jawab, berupaya untuk dikonfirmasi oleh Wartawan media ini belum berhasil hingga berita ini ditayangkan.
(Tar)