TEMANGGUNG - Tidak ada kemewahan dalam bentuk rumah yang diperbaiki, tetapi ada kehangatan dan harapan yang tumbuh dari setiap dinding yang diplester dan tiap bilah bambu yang diangkat bersama. Beginilah nuansa yang terasa di salah satu lokasi rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dalam program TMMD Reguler ke-125 Kodim 0706/Temanggung, Sabtu (02/08/2025).
Dalam gambar, tampak personel TNI, Polri, dan warga saling bahu membahu mengangkat kayu untuk perbaikan rumah seorang warga di Desa Banaran. Tanpa seragam resmi dan perbedaan jabatan, mereka menyatu dalam semangat gotong royong demi satu tujuan: memberikan hunian yang layak dan manusiawi bagi sesama.
“Rehab RTLH ini bukan hanya memperbaiki bangunan, tapi mengembalikan martabat hidup warga. Rumah yang dulunya nyaris roboh, kini mulai berdiri kokoh, ” ungkap Danramil 07/Tembarak Kapten Arm Joko Wiyono di sela-sela kegiatan.
Program RTLH menjadi salah satu fokus utama TMMD tahun ini, menyasar warga kurang mampu yang selama ini tinggal di rumah dengan kondisi memprihatinkan. Dengan kolaborasi lintas sektor, termasuk aparat desa dan tokoh masyarakat, pembangunan dilakukan secara cepat namun tetap mengutamakan kualitas.
Letkol Inf Hermawan Adi Nugroho, M.Han., Dandim 0706/Temanggung yang juga menjabat Dansatgas TMMD ke-125, menegaskan bahwa sentuhan kecil pada rumah warga akan berdampak besar pada kehidupan sosial dan psikologis penerimanya.
“Kalau jalan membuka akses, maka rumah yang layak membuka rasa aman dan bahagia. Itu inti dari pembangunan berbasis kemanusiaan, ” tegasnya.
Tidak hanya bangunan rumah yang berubah, tetapi juga wajah penerima bantuan. Dari semula muram karena beban hidup, kini mulai menyunggingkan senyum penuh syukur. Bagi mereka, TMMD bukan sekadar program, tetapi bukti bahwa negara hadir melalui tangan-tangan para prajurit dan warga sendiri.
Bukan tentang berapa luas rumahnya, tapi seberapa besar arti kebersamaan dalam membangunnya. RTLH bukan sekadar dinding dan atap, tapi simbol hadirnya harapan baru di desa.
(Pendim 0706/Temanggung)