Terobosan Konektivitas, Tol Bogor-Serpong Segera Terwujud, Investasi Rp 12,3 Triliun

1 week ago 19

JAKARTA - Harapan besar untuk memperlancar arus transportasi antara Bogor dan Serpong kini selangkah lebih dekat menjadi kenyataan. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) secara resmi menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS) di kantor Kementerian PU, Jakarta, pada Jumat (3/10/2025). Momen penting ini menandai dimulainya fase krusial dalam pembangunan salah satu proyek infrastruktur jalan tol yang paling dinanti.

Acara penandatanganan ini dihadiri oleh jajaran petinggi di sektor infrastruktur, termasuk Menteri PU Dody Hanggodo, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Roy Rizali Anwar, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) Rivan Achmad Purwanto, serta Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) Entus Asnawi Mukhsan. Kehadiran mereka menegaskan komitmen bersama untuk mewujudkan proyek strategis ini.

Proyek ambisius ini diperkirakan menelan investasi sebesar Rp12, 351 triliun. Jalan tol ini akan membentang sepanjang 32, 03 kilometer, dengan rincian 27, 83 kilometer berada di wilayah Jawa Barat dan sisanya 4, 2 kilometer melintasi Provinsi Banten. Panjangnya yang signifikan ini diharapkan mampu mengubah lanskap konektivitas di kedua wilayah tersebut.

"Alhamdulillah penandatanganan perjanjian pengusahaan Jalan Tol dapat dilaksanakan hari ini karena salah satu persyaratannya antara lain perizinan lingkungan yang baru kita dapatkan, " kata Wilan Oktavian.

Tol Bogor-Serpong memiliki catatan sejarah tersendiri, menjadi tol pertama yang pembangunannya diinisiasi di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini menunjukkan prioritas pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

Pembangunan tol sepanjang 32, 03 km ini akan dibagi menjadi empat seksi utama untuk memastikan efisiensi konstruksi dan manajemen proyek: Seksi pertama mencakup jalur dari junction Salabenda hingga Simpang Susun (SS) Pondok Udik dengan panjang 3, 97 km. Seksi kedua akan menghubungkan SS Pondok Udik dengan SS Putat Nutug sepanjang 9, 27 km. Selanjutnya, seksi ketiga akan membentang dari SS Putat Nutug menuju SS Rumpin sepanjang 8, 23 km. Terakhir, seksi keempat akan menjadi jembatan penghubung dari SS Rumpin hingga junction Serpong dengan panjang 10, 56 km.

Dalam skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), konsorsium BSIS menjadi tulang punggung pelaksana proyek ini. Komposisi kepemilikan sahamnya mencerminkan kolaborasi kuat antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta, yaitu PT Persada Utama Infra memegang 52% saham, PT Jasa Marga (Persero) Tbk 26%, PT Adhi Karya (Persero) Tbk 12%, dan PT Hutama Karya (Persero) 10%.

"Proyek ini juga mendapatkan dukungan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, sebagai bentuk mitigasi risiko dan jaminan keberlanjutan proyek dalam jangka Panjang, " ujar Wilan Oktavian.

Keistimewaan Tol Bogor-Serpong tidak hanya terletak pada panjangnya, tetapi juga pada potensi integrasinya dengan jaringan tol yang sudah ada. Nantinya, tol ini akan terhubung dengan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) di sisi selatan, Tol Depok-Antasari (Desari), Tol Serpong-Pondok Aren, dan Tol Serpong-Balaraja. Lebih jauh lagi, Tol Bogor-Serpong juga akan menjadi bagian krusial dari pengembangan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3, yang akan semakin memperkuat konektivitas di kawasan megapolitan Jakarta dan sekitarnya. (PERS)

Read Entire Article
Infrastruktur | | | |