Air Bersih Hadir di Tanah Cenderawasih: Satgas Maleo Wujudkan Impian Warga Yobeh

1 week ago 16

JAYAPURA - Deru mesin bor yang menembus tanah sedalam 30 meter akhirnya membawa kabar gembira bagi warga Kampung Yobeh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Setelah bertahun-tahun bergulat dengan kesulitan mendapatkan air layak konsumsi, kini masyarakat setempat bisa bernapas lega: air bersih akhirnya mengalir dekat dari rumah mereka.

Kebahagiaan warga terlihat jelas saat peresmian sumur bor di Obhe Fongakle, Kampung Yobeh, yang berlangsung penuh sukacita pada Agustus 2025. Acara itu dihadiri langsung oleh Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., bersama jajaran pejabat daerah, tokoh adat, hingga aparat TNI-Polri yang bahu-membahu mewujudkan harapan lama masyarakat.

Air Bersih, Harapan yang Jadi Nyata

Selama bertahun-tahun, warga Yobeh harus menempuh perjalanan jauh atau mengandalkan sumber air seadanya dari pegunungan untuk memenuhi kebutuhan harian. Kondisi itu seringkali menimbulkan masalah kesehatan, apalagi bagi anak-anak dan lansia. Kini, dengan hadirnya sumur bor yang dibangun Satgas Maleo, penderitaan itu perlahan berganti senyuman.

Bupati Jayapura, Yunus Wonda, menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif Satgas Maleo yang dinilainya sebagai langkah nyata membantu pemerintah daerah.

“Apa yang digagas Satgas Maleo ini merupakan ide besar. Selama ini kami terus mencari cara agar sumber air dari Pegunungan Cycloop bisa dialirkan ke kampung-kampung yang sulit dijangkau. Ternyata melalui sumur bor, air bersih dapat diperoleh. Kalau di Kampung Yobeh bisa, berarti kampung lain juga bisa memanfaatkannya, ” jelas Yunus.

Kerja Kolaborasi untuk Kesejahteraan

Dansatgas Maleo, Kolonel Inf Ginda, menuturkan bahwa pembangunan sumur bor ini merupakan bagian dari program penyediaan sumber air bersih di sejumlah titik di Papua. Program ini terwujud berkat dukungan para donatur dan keterlibatan langsung prajurit Satgas yang memahami betul kondisi di lapangan.

“Kami yang turun langsung ke lapangan karena lebih mengetahui kebutuhan masyarakat yang benar-benar mendesak. Pengeboran ini memakan waktu sekitar tiga minggu, hingga akhirnya air bisa ditampung dalam dua bak berkapasitas masing-masing 2.200 liter, ” ungkap Kolonel Ginda.

Warga Menyambut dengan Sukacita

Bagi masyarakat Kampung Yobeh, kehadiran air bersih ini terasa seperti hadiah kemerdekaan yang nyata. Mereka tidak lagi harus menunggu bantuan dari luar kampung atau bergantung pada sumber air yang jauh. Kini, kebutuhan dasar mereka lebih mudah terpenuhi, sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan keluarga.

Ondoafi Kampung Yobeh, Agustinus Sokoy, bersama Kepala Kampung, Sostinus Sokoy, menyampaikan terima kasih yang mendalam atas perhatian pemerintah dan Satgas Maleo. Menurut mereka, air bersih bukan hanya sekadar kebutuhan, tetapi simbol harapan baru bagi masa depan generasi muda di kampung itu.

Kemerdekaan yang Benar-Benar Menyentuh Rakyat

Peresmian sumur bor ini bukan hanya acara seremonial, melainkan momentum penting yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia telah benar-benar menyentuh tanah Cenderawasih. Dari hulu hingga hilir, pemerintah bersama aparat keamanan dan masyarakat bergerak bersama demi kesejahteraan rakyat.

Kini, air bersih mengalir di Kampung Yobeh. Suara anak-anak yang tertawa riang di dekat bak penampungan menjadi saksi bahwa perjuangan panjang itu tidak sia-sia. Kemerdekaan, bagi mereka, kini hadir dalam bentuk paling sederhana namun paling bermakna: air bersih yang dekat dan mudah diakses.

(APK/Red1922)

Read Entire Article
Infrastruktur | | | |