JEPARA - Tangis haru warga pecah di tengah debu dan terik matahari, bukan karena duka, tapi karena harapan yang akhirnya nyata. Setelah puluhan tahun hidup dalam keterbatasan air bersih dan irigasi pertanian yang memprihatinkan, kini Desa Kecapi, Jepara mulai menatap masa depan yang lebih terang. Semua itu tak lepas dari tangan dingin Letkol Arm Khoirul Cahyadi, S.E., Komandan Kodim 0719/Jepara, yang lewat program TMMD Reguler ke-124, membawa perubahan yang menyentuh hingga ke akar kehidupan rakyat. Selasa 13 Mei 2025.
Desa yang dahulu hanya bisa bermimpi tentang air bersih, kini berdiri lima unit sumur bor yang menjadi penanda hadirnya negara lewat pasukan TNI. Tak berhenti di situ, empat unit sumur irigasi perpompaan pun dibangun untuk mendukung pertanian warga, mengairi lebih dari 20 hektar sawah sumber nafkah utama masyarakat desa.
"TMMD ini bukan hanya soal bangunan, tapi tentang membangun kembali harapan. Ini bukan tentang saya, tapi tentang kita: TNI dan rakyat yang bergandeng tangan, " ujar Letkol Arm Khoirul Cahyadi saat turun langsung meninjau lokasi pembangunan, dengan wajah berkeringat namun penuh semangat.
Letkol Khoirul, putra Demak yang dikenal sebagai pemimpin lapangan sejati, tak segan melebur bersama warga. Ia menyusuri jalan-jalan desa, mendengarkan keluhan, dan memutar roda perubahan bersama Satgas TMMD dan masyarakat. Gambaran nyata dari prajurit yang tak hanya memegang senjata, tetapi juga menyirami harapan.
Di balik pembangunan fisik, TMMD Reguler ke-124 juga menyentuh jiwa desa melalui penyuluhan kesehatan, pelatihan ekonomi, hingga penguatan wawasan kebangsaan. Semua ini dirancang untuk memperkuat ketahanan desa dari segala sisi ekonomi, sosial, hingga pertahanan.
Semangat gotong royong pun membara. Warga, pemuda, hingga tokoh desa bersatu padu bersama prajurit TNI. Apa yang mereka bangun bukan sekadar infrastruktur, tetapi jembatan hati antara rakyat dan tentaranya.
Di tengah isu-isu pelik pembangunan yang seringkali hanya sebatas wacana, TMMD hadir sebagai jawaban nyata. Dan Letkol Arm Khoirul Cahyadi menjadi simbol kepemimpinan yang bukan hanya mengatur, tapi juga turut berjuang di garis depan perubahan.
Ini adalah kisah tentang air, tentang tanah, tentang harapan dan tentang satu sosok pemimpin yang memilih untuk menjawab tangis rakyat dengan tindakan, bukan janji. (Pendim 0719)