PMI Kirim 1 Juta Buku untuk Anak Sekolah Korban Banjir Sumatra

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Palang Merah Indonesia (PMI) terus menunjukkan komitmennya dalam penanganan dampak bencana banjir dan banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dan Aceh.

Komitmen salah satunya ditunjukkan PMI dengan mengirimkan bantuan buku pelajaran sebanyak 1 juta eksemplar untuk anak-anak sekolah terdampak.

Bantuan ini diberikan menyusul banyaknya buku pelajaran milik siswa yang rusak dan hanyut akibat banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PMI berharap bantuan buku dapat membantu anak-anak kembali belajar dan melanjutkan pendidikan mereka tanpa hambatan.

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, menyampaikan bahwa pemulihan pascabencana tidak hanya menyangkut infrastruktur dan lingkungan, tetapi juga masa depan anak-anak.

"Saat banjir bandang terjadi, banyak buku sekolah anak-anak yang hanyut dan rusak. Karena itu PMI fokus membantu anak-anak sekolah dengan menyediakan buku agar mereka bisa kembali belajar dan bersekolah seperti biasa," ujar Jusuf Kalla.

Saat ini, seluruh bantuan buku tersebut tengah diproses dan dipacking di Markas Pusat PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Selanjutnya, bantuan akan dilakukan loading ke kapal pada 2 Januari 2026.

Bantuan buku dari PMI direncanakan diberangkatkan pada 3 Januari 2026 menggunakan kapal Kalla Lines melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju wilayah terdampak di Sumatera dan Aceh.

PMI menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi masyarakat terdampak bencana, tidak hanya dalam fase tanggap darurat, tetapi juga dalam proses pemulihan sosial, khususnya untuk memastikan anak-anak tetap mendapatkan hak pendidikan yang layak.

Selain buku, JK mengatakan PMI juga menyalurkan 120 ribu potong pakaian untuk laki-laki dan perempuan korban banjir.

Bantuan sandang tersebut meliputi baju koko dan celana panjang pria, busana wanita, hijab, mukena, sajadah, serta pakaian dalam pria dan wanita, yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dasar para korban banjir yang kehilangan atau mengalami kerusakan pakaian akibat terendam air.

Jusuf Kalla menegaskan bahwa bantuan sandang merupakan kebutuhan mendesak bagi masyarakat terdampak banjir dalam masa tanggap darurat dan pemulihan awal.

"PMI fokus membantu kebutuhan dasar masyarakat terdampak banjir. Pada tahap ini, kami menyiapkan bantuan sandang berupa 120 ribu potong pakaian untuk laki-laki dan perempuan, agar para korban tetap memiliki pakaian yang layak selama masa pemulihan," ujar Jusuf Kalla.

PMI katanya, juga menyalurkan bantuan peralatan pembersihan dalam jumlah besar. Bantuan tersebut meliputi 20.000 cangkul, 20.000 sekop, 20.000 cleaning kit.

Selain itu PMI juga mengirimkan alat berat berupa 41 unit excavator mini dan 6 unit excavator besar.

Jusuf Kalla menegaskan langkah ini diambil untuk mempercepat proses pemulihan pascabencana dan mendorong masyarakat agar dapat melakukan pembersihan secara mandiri.

"Kita bersama BNPB membersihkan jalan, lumpur, dan kayu. Kita akan fokus membersihkan rumah-rumah, dengan mengirim peralatan untuk melakukan pembersihan secara mandiri yaitu 20.000 cangkul, 20.000 sekop, dan 20.000 cleaning kit. Selain itu ada juga excavator mini sebanyak 41 unit yang diharapkan mampu menjangkau areal sempit yang tidak dapat dijangkau oleh kendaraan biasa, serta excavator besar sebanyak 6 unit," ujar Jusuf Kalla.

Menurutnya, keberadaan excavator mini menjadi sangat penting karena sifatnya yang lebih mobile dan mampu beroperasi di kawasan permukiman padat yang tertimbun lumpur pascabanjir bandang, sehingga mempercepat pembersihan rumah-rumah warga.

Seluruh bantuan peralatan dari PMI tersebut direncanakan akan diberangkatkan pada 3 Januari 2026 menggunakan kapal Kalla Lines melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju wilayah terdampak di Sumatera dan Aceh.

Dengan pengiriman bantuan ini, PMI berharap proses pembersihan lingkungan, rumah warga, dan fasilitas umum dapat berjalan lebih cepat, sehingga masyarakat dapat segera kembali beraktivitas dan memasuki tahap pemulihan secara normal.

(agt)

Read Entire Article
Infrastruktur | | | |