Proyek WWTP di Kampung Kucingan Pekerjakan TKA

3 days ago 13

SIMALUNGUN - Pembangunan berbagai fasilitas infrastruktur sebagai pendukung peningkatan investasi bidang perekonomian di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei yang dikelola pihak PT Kawasan Industri Nusantara (Kinra ; red) menjadi sorotan masyarakat setempat.

Pasalnya, informasi soal tenaga kerja asing (WNA ; red) bekerja di proyek pembangunan Waste Water Treatment Plant (WWTP ; red) di Kampung Kucingan, Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Senin (26/05/2025), sekira pukul 17.00 WIB.

"Itu mess buat pekerja warga negara asing dan mereka tidak dapat berbahasa Indonesia, bang !, " ungkap nara sumber melalui pesan percakapan selularnya.

Terkait hal ini, awak media ini berupaya menghubungi salah seorang staf Unit PISMK Sei Mangkei melalui sambungan percakapan selular. Namun, hingga rilis berita ini dilansir ke publik, belum menanggapi soal keberadaan tenaga kerja asing di proyek WWTP tersebut.

Sementara, saat awak media ini menghubungi dan mengkonfirmasi salah seorang Manajer di PT Kinra Sei Mangkei terkait info pekerja warga asing di proyek WWTP Kampung Kucingan itu, hingga rilis berita dilansir ke publik, belum menanggapi meskipun pesan sudah centang biru.

Sebelumnya diberitakan, Pembangunan berbagai jenis fasilitas infrastruktur secara berkelanjutan di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dalam rangka menarik minat investor hingga saat ini masih dilaksanakan pihak Holding Perkebunan Nusantara.

Namun, kalangan publik menyoroti minimnya peran pengawasan yang dilaksanakan Unit Pembangunan Infrastruktur Kawasan Industri Sei Mangkei (PISMK; red) bersama PT Kawasan Industri Nusantara (Kinra ; red) selaku pengelola KEK Sei Mangkei.

Hal ini diungkapkan, salah seorang penggiat sosial kontrol terkait proyek pembangunan pengolahan air memenuhi kebutuhan KEK Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Senin (26/05/2025), sekira pukul 11.30 WIB.

"Proyek WTP di Kampung Kucingan ini merupakan lokasi ke tiga dan disinyalir pelaksanaannya mengabaikan dampak lingkungan setempat, " ujar pria bermarga Siahaan.

Selanjutnya, Ia menyoal pihak rekanan Holding Perkebunan Nusantara yang memenangkan tender pengadaan barang dan jasa proyek tersebut mengoperasikan sejumlah alat berat di lokasi proyek itu disinyalir menggunakan BBM Bersubsidi.

"Pemakaian BBM alat berat berasal dari wadah jerigen. Hal ini diabaikan pihak PISMK serta PT Kinra, " sebut Siahaan.

Kemudian, disebutkan proyek WTP di Kampung Kucingan itu, saat ini masih tahap dasar yakni pembangunan fondasinya dan diduga tidak memenuhi spek teknis, " pungkas Siahaan.

Terpisah, pihak Holding Perkebunan Nusantara melalui Manajer Unit PISMK Sei Mangkei bermarga Tarigan hingga berita ini dilansir ke publik, belum dapat dikonfirmasi soal proyek infrastruktur di Kampung Kucingan tersebut.

Hal yang sama, Direktur PT Kinra Mangkei selaku penerima manfaat dan pengelola KEK Sei Mangkei belum dapat dimintai tanggapannya terkait kebijakan pelaksanaan sejumlah proyek infrastruktur di KEK Sei Mangkei hingga rilis berita ini dilansir ke publik.

Read Entire Article
Infrastruktur | | | |