TEMANGGUNG - Sabtu (23/8/2025) Pagi itu, embun masih melekat di daun tembakau Desa Kemloko. Para petani melangkah ringan, menyusuri jalan baru yang membentang mulus menuju lahan mereka. Senyum mereka mengembang, seolah beban bertahun-tahun terhapus. Jalan desa yang selama ini penuh batu terjal, licin saat hujan, dan kerap membuat perjalanan mereka terhambat, kini berubah total menjadi jalur yang kokoh dan ramah bagi roda gerobak maupun sepeda motor.
Jalan sepanjang 800 meter yang menghubungkan Desa Banaran dan Kemloko, Kecamatan Tembarak, itu kini menjadi bukti nyata hasil kerja TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 Kodim 0706/Temanggung. Selama satu bulan penuh, prajurit TNI bahu-membahu bersama warga mengubah akses jalan yang tadinya nyaris mati menjadi urat nadi baru penggerak ekonomi desa.
Petani Merasakan Perubahan
Bagi warga desa, terutama petani, jalan baru ini bukan sekadar infrastruktur. Ia adalah harapan. Harapan agar hasil bumi lebih cepat sampai ke pasar, agar biaya angkut lebih ringan, dan agar tenaga mereka bisa lebih dihemat untuk bekerja di ladang, bukan untuk berjuang menaklukkan jalan berbatu.
“Dulu kalau mau ke ladang harus ekstra hati-hati, apalagi kalau bawa pupuk atau panen. Sering terpeleset, bahkan ada yang jatuh. Sekarang Alhamdulillah, jalannya bagus. Lebih cepat, aman, dan tentu saja bikin semangat kerja kami naik lagi, ” tutur Pak Karno, petani tembakau asal Kemloko, sambil menghela napas lega.
Ungkapan Pak Karno adalah cermin rasa syukur warga yang selama ini hidup dengan keterbatasan akses. Kini, mereka menyaksikan langsung bagaimana pembangunan bisa mengubah wajah desa dan memudahkan kehidupan sehari-hari.
Bakti TNI untuk Rakyat
Komandan Kodim 0706/Temanggung, Letkol Inf Hermawan Adi Nugroho, M.Han., menegaskan bahwa TMMD bukan hanya soal jalan yang selesai dibangun, melainkan tentang nilai kebersamaan, kerja keras, dan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
“Ini adalah bentuk nyata bakti TNI untuk rakyat. Kami berharap jalan ini tidak hanya membuka akses antar desa, tetapi juga membuka jalan menuju kesejahteraan. Dengan akses yang lebih baik, ekonomi bergerak, pendidikan lebih terjangkau, dan pelayanan kesehatan lebih mudah dijangkau, ” ujarnya usai penutupan TMMD.
Selain pembangunan fisik, TMMD juga menghadirkan berbagai kegiatan nonfisik seperti penyuluhan, pelayanan kesehatan, hingga program kebersamaan dengan masyarakat. Semua itu memperkuat ikatan emosional antara prajurit dan warga desa.
Dari Beban Menjadi Penopang Harapan
Wajah-wajah sumringah para petani menjadi bukti bahwa pembangunan bukan sekadar deretan angka dalam laporan, melainkan denyut kehidupan yang nyata. Jalan yang dulu dianggap sebagai beban kini berubah menjadi penopang harapan, membuka pintu masa depan yang lebih baik bagi Banaran dan Kemloko.
Kini, derap langkah para prajurit TNI yang selama sebulan penuh bekerja tanpa lelah telah berganti dengan langkah ringan para petani menuju ladang. Jalan yang baru ini tidak hanya menyatukan dua desa, tapi juga menyatukan mimpi: bahwa dengan kerja sama, harapan akan selalu menemukan jalannya.
TMMD Reguler ke-125 di Temanggung resmi ditutup, tetapi jejaknya akan terus hidup di jalan yang baru terbuka dan di hati masyarakat yang merasakannya.
(Pendim 0706/Temanggung)