PANGKEP SULSEL– Harapan warga kepulauan di Kabupaten Pangkep untuk mendapatkan akses transportasi yang lebih cepat dan efisien tampaknya akan segera terwujud. Pemerintah Kabupaten Pangkep melalui Dinas Perhubungan tengah mempersiapkan kehadiran pesawat Seaplane yang akan melayani wilayah-wilayah kepulauan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pangkep, Baharuddin, S, Sos, Msi , saat ditemui Rabu (7/5/2025) di Bungoro dalam sesi konsultasi terkait rencana operasional Seaplane tersebut, mengungkapkan bahwa kehadiran armada ini akan memberikan nilai tambah besar dalam peningkatan pelayanan publik, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terluar.
Menurut Baharuddin, Seaplane atau pesawat amfibi ini memiliki keunggulan karena mampu mendarat baik di air maupun di darat. Hal ini sangat ideal untuk kondisi geografis Kabupaten Pangkep yang terdiri atas banyak pulau kecil dan wilayah laut yang luas.
“Insyaallah pelayanan ini semakin mantap. Kehadiran Seaplane bisa menjadi solusi bagi warga kepulauan yang selama ini terkendala jarak dan waktu tempuh yang panjang untuk mencapai daratan utama, ” ujarnya.
Dinas Perhubungan telah mengidentifikasi beberapa titik yang akan dijadikan sebagai stamplas atau lokasi pendaratan Seaplane. Di antaranya adalah Pulau Sailus dan Pulau Kalukuan, dua pulau strategis di kawasan kepulauan Pangkep. Sementara itu, untuk daratan utama, pelabuhan Makassar akan menjadi titik awal dan akhir penerbangan.
Kehadiran Seaplane ini juga diharapkan bisa menjadi bagian dari pengembangan sektor pariwisata bahari di Pangkep. Dengan akses udara yang lebih cepat, wisatawan diharapkan dapat lebih mudah menjangkau destinasi-destinasi eksotis di wilayah kepulauan.
Baharuddin menambahkan bahwa selain untuk pelayanan penumpang, Seaplane juga bisa digunakan dalam kondisi darurat, seperti evakuasi medis atau pengiriman logistik penting ke pulau-pulau yang sulit dijangkau.
Pemerintah Kabupaten Pangkep sendiri tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa pihak, baik swasta maupun pemerintah pusat, untuk mendukung keberlangsungan operasional Seaplane secara berkelanjutan.
Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam memperkuat konektivitas antarwilayah sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Warga kepulauan menyambut positif rencana ini. Mereka menilai kehadiran Seaplane akan memudahkan mobilitas, terutama saat kondisi laut tidak memungkinkan untuk berlayar menggunakan kapal kecil.
Meski demikian, beberapa aspek teknis dan keselamatan masih menjadi perhatian serius dari pemerintah. Baharuddin menegaskan bahwa semua prosedur operasional akan mengikuti standar keselamatan penerbangan sipil.
“Keselamatan tetap nomor satu. Kita ingin pelayanan yang bukan hanya cepat, tapi juga aman dan nyaman bagi masyarakat, ” tambahnya.
Dengan langkah maju ini, Pangkep kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun wilayah kepulauan yang selama ini kerap terpinggirkan dalam hal infrastruktur transportasi. ( Herman Djide)