Mesuji— Potret memilukan kembali tersaji di jalur penghubung antar desa Sritanjung dan Kagungangan Dalem, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji. Jalan kabupaten yang seharusnya menjadi nadi mobilitas masyarakat kini justru berubah menjadi lautan lumpur—bak kolam cokelat yang siap menelan siapa saja yang melintas.
Seperti terlihat pada kamis (10/7), dua kendaraan truk pengangkut hasil bumi terjebak di tengah kubangan lumpur yang dalam. Kendaraan tak bisa maju maupun mundur, memaksa sopir dan warga sekitar bergotong royong mencoba mengeluarkannya—namun hasilnya nihil.
Pemandangan ini bukan hanya menjadi keluhan warga, namun juga sudah menjadi perhatian pihak pemerintah daerah. Beberapa pejabat Dinas terkait, bahkan Bupati Mesuji sendiri, disebut telah melihat langsung kondisi jalan yang mengenaskan tersebut.
"Sudah terlalu lama kami menunggu. Setiap musim hujan, begini terus. Jalan ini seperti bubur cokelat. Kami minta Pemkab jangan tutup mata, " ujar Busri, salah satu warga yang melintas dan terpaksa mendorong motornya sambil menenteng sepatu.
Kondisi ini tentu sangat berdampak terhadap aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat desa sekitar. Para petani kesulitan membawa hasil panen, anak-anak sekolah harus ekstra hati-hati melintasi jalan, bahkan ambulans pun terhambat jika ada kondisi darurat.
Warga berharap, Pemerintah Kabupaten Mesuji segera mengambil langkah nyata—bukan sekadar tinjauan atau janji—untuk memperbaiki infrastruktur jalan tersebut.
“Kami tidak butuh janji, kami butuh aksi, ” tegas warga lainnya.
Kini, masyarakat menanti respons cepat dari Pemkab Mesuji. Apakah jalan berlumpur ini akan segera disulap menjadi jalan yang layak, atau tetap menjadi kisah sedih yang terus berulang saban musim hujan?. [Tim 007 RI]