PAPUA - Di tengah rimbunnya hutan dan derasnya sungai di Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat, Papua, bukan suara senjata yang terdengar, melainkan suara palu, tawa anak-anak, dan semangat gotong royong. Prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku hadir membangun lebih dari sekadar infrastruktur mereka membangun harapan.
Pada Selasa (8/7/2025), para prajurit Masariku bergotong royong memperbaiki jembatan rusak di SD Rimba Mumugu, yang selama ini menjadi akses utama siswa dan guru menuju sekolah. Jembatan tersebut telah lama lapuk dimakan usia dan cuaca ekstrem, menghambat kegiatan belajar dan bahkan mengancam keselamatan anak-anak.
Namun di tengah keterbatasan, prajurit TNI hadir membawa solusi. Dengan bahu membahu, mereka memperkuat konstruksi jembatan dan memastikan jalur pendidikan anak-anak Papua tetap terbuka, aman, dan layak dilalui.
“Kami ingin memastikan anak-anak bisa belajar dengan aman dan nyaman. Perbaikan jembatan ini juga diharapkan memperlancar aktivitas warga sekitar, ” ujar Letkol Inf Julius Jongen Matakena, Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku.
Senyum Anak-Anak, Hadiah Terindah
Kepala Sekolah SD Rimba Mumugu, Shinta, S.Pd., menyambut bantuan ini dengan penuh rasa syukur.
“Kami sangat terbantu. Berkat perbaikan ini, siswa tidak perlu lagi khawatir saat menyeberang untuk ke sekolah, ” ucapnya sambil tersenyum. “Kini, anak-anak bisa melangkah ke sekolah dengan riang dan aman.”
Jembatan ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan penghubung antara harapan dan kenyataan, antara keterpencilan dan masa depan cerah.
TNI Hadir, Tak Hanya Menjaga Batas Tapi Menjaga Mimpi
Mayjen TNI Lucky Avianto, Panglima Komando Operasi TNI (Koops) Habema, memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi para prajurit di medan tugas.
“Inilah wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Bukan hanya menjaga perbatasan, tetapi juga membangun masa depan. Setiap kayu yang dipasang, setiap paku yang tertancap, adalah simbol cinta kasih dan komitmen TNI untuk memastikan generasi penerus bangsa, khususnya di Papua, meraih pendidikan yang layak.”
“Prajurit kita adalah agen perubahan, perekat persatuan, dan garda terdepan dalam membangun harapan, ” tegasnya.
Authentication:
Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono