1 month ago
27
TEMANGGUNG - Pagi itu, suasana di Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, dipenuhi suara riuh warga dan denting perkakas. Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 Kodim 0706/Temanggung tengah berlangsung. Di antara puluhan orang yang bahu-membahu membangun fasilitas desa, ada satu sosok yang menarik perhatian semua mata: Yopi, warga RT 2 yang setiap hari hadir, meski ia hidup dengan keterbatasan fisik.
Minggu, 10 Agustus 2025, Yopi kembali hadir di lokasi pekerjaan. Dengan langkah pelan namun mantap, ia bergabung bersama warga dan anggota Satgas TMMD. Geraknya mungkin tak secepat yang lain, ucapannya kadang terbata, tetapi senyum di wajah dan sorot matanya memancarkan semangat yang jauh lebih besar daripada ukuran tenaga yang ia keluarkan.
Bagi Yopi, disabilitas bukan alasan untuk berhenti berbuat.
“Saya senang bisa ikut membantu. Walau sedikit, yang penting bermanfaat, ” ujarnya lirih, didampingi anggota Satgas TMMD, Praka Faisal W.
Kehadirannya menjadi sumber inspirasi tersendiri. Di tengah pekerjaan fisik yang berat mengangkat material, menata batu, dan menyiapkan adukan semen keberanian Yopi untuk terlibat membangkitkan semangat seluruh peserta. Warga dan anggota TNI yang melihatnya sadar, bahwa gotong royong sejati tidak diukur dari kuatnya otot, tetapi dari hati yang rela berkorban untuk bersama-sama membangun.
Praka Faisal mengaku takjub dengan konsistensi Yopi.
“Mas Yopi ini luar biasa. Setiap kali ada jadwal kerja bakti, beliau pasti datang. Bagi kami, ini bukan sekadar bantuan tenaga, tapi juga motivasi besar, ” tuturnya.
Program TMMD di Desa Banaran memang bertujuan meningkatkan fasilitas publik mulai dari pembangunan jalan desa, renovasi rumah warga, hingga perbaikan sarana umum. Namun, lebih dari itu, TMMD juga menjadi wadah memupuk rasa kebersamaan, menguatkan kepedulian sosial, dan membangkitkan semangat saling membantu tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik.
Di tengah deru mesin dan palu yang berdentang, kisah Yopi menjadi pengingat bahwa cinta tanah air dan semangat membangun tak pernah mengenal batas kemampuan. Bagi masyarakat Desa Banaran, ia bukan sekadar warga yang ikut membantu, tetapi simbol tekad dan keteguhan hati yang tak pernah padam.
(Pendim 0706/Temanggung)
