Peletakan Batu Pertama Ponpes Alquran Darul Inqilabi Lubukbasung, Wujud Cita-cita Membangun Generasi Qurani di Agam

4 days ago 13

Lubukbasung — Pondok Pesantren (Ponpes) Alquran Darul Inqilabi (PADI) Lubukbasung resmi memulai pembangunan dengan dilaksanakannya peletakan batu pertama di Batu Palano, Kecamatan Lubukbasung, Minggu (19/10). Ponpes ini berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 2.000 meter persegi, sekitar 9 kilometer dari pusat ibu kota Kabupaten Agam.

Prosesi peletakan batu pertama ini dihadiri oleh Pimpinan PADI Pusat Abi Sarbaini, Ummi Noor Yenni, dan Abdul Hafiz yang datang langsung dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Turut hadir Hasneril, Pimpinan PADI Lubukbasung beserta tim, para guru, santri, dan wali murid yang datang membawa berbagai donasi, termasuk lima karung semen sebagai bentuk dukungan nyata.

Dalam sambutannya, Abi Sarbaini menyampaikan rasa haru dan syukur atas terwujudnya pembangunan pondok yang telah lama diidam-idamkan.

 “Alhamdulillah, setelah beberapa tahun berjuang dengan dukungan para muhsinin dan muhsinat, akhirnya kita bisa membeli tanah yang cocok untuk membangun PADI Lubukbasung, Sumatera Barat. Saya sangat terharu melihat perjuangan ini, ” ujarnya.

Abi Sarbaini menuturkan, momen haru semakin terasa ketika setelah prosesi peletakan batu pertama, datang satu keluarga dengan mobil pikap membawa donasi semen untuk pembangunan pondok.

 “Semoga ini menjadi awal dari gelombang donasi berikutnya agar pembangunan Pondok PADI Lubas dapat segera terwujud. Bagi yang ingin berdonasi, dapat langsung menghubungi Ayah Hasneril, ” tambahnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada Hasneril dan tim PADI Lubukbasung yang telah berjuang sejak awal.

 “Terima kasih kepada Ayah Hasneril yang berjuang dari belum memiliki apa-apa, hingga kini sudah ada tanah sendiri untuk pondok. Semoga Allah mudahkan langkah selanjutnya menuju pembangunan gedung, ” tuturnya.

Sementara itu, Hasneril menyampaikan rasa bahagia atas kehadiran pimpinan pusat yang datang langsung dari Banjarmasin. Menurutnya, hal ini menjadi dorongan besar bagi seluruh tim untuk terus berikhtiar mengumpulkan dana pembangunan.

“Kehadiran pimpinan pusat menambah semangat kami. Bagi masyarakat yang ingin ikut berdonasi, tidak harus uang — bisa dalam bentuk semen, batu bata, batu kali, atau bahan bangunan lainnya. Semua akan sangat berarti, ” ujar Hasneril.

Ia menambahkan, dukungan masyarakat Lubukbasung, baik di kampung maupun di perantauan, sangat terasa. Banyak di antaranya yang rutin berdonasi setiap minggu untuk mempercepat pembangunan pondok.

Dengan semangat kebersamaan dan niat tulus membangun generasi Qurani, peletakan batu pertama ini menjadi langkah awal yang penuh harapan bagi tumbuhnya pusat pendidikan Islam yang akan mencetak para hafiz dan hafizah dari bumi Agam.(**) 

Read Entire Article
Infrastruktur | | | |