Pelukan Baja di Kuyawage: Satgas Yonif 408/Sbh dan Warga Bangun Jembatan Harapan

6 hours ago 3

LANNY JAYA - Di balik kabut tebal pegunungan Kuyawage, semangat gotong royong mengalir deras di Kampung Tumbupur, Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya. Prajurit Satgas Yonif 408/Sbh bersama masyarakat setempat bersatu memperbaiki jembatan penghubung antar kampung yang telah lama rusak akibat dimakan usia. Senin (27/10/2025).

Kegiatan Karya Bhakti yang dipimpin Danpos Tumbupur Kapten Inf Panca itu tidak hanya menjadi ajang memperbaiki sarana vital warga, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara TNI dan masyarakat Papua. Dengan semangat yang sama, para prajurit dan warga bahu-membahu memanggul kayu, mengencangkan tali baja, dan memperkuat pondasi jembatan simbol nyata jembatan harapan yang menyatukan dua hati: TNI dan rakyat. 

“Kami hadir bukan sekadar menjaga keamanan, tapi juga membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan sehari-hari. Melalui kerja sama ini, kami ingin menunjukkan bahwa TNI adalah bagian dari keluarga besar masyarakat Kuyawage, ” ujar Kapten Inf Panca penuh ketulusan.  

Kehangatan terlihat jelas di wajah Bapak Gelire Wonda, tokoh masyarakat setempat yang tak mampu menyembunyikan rasa harunya.  

“Anak-anak tentara bantu kami tanpa pamrih, kerja bersama dan makan bersama. Sekarang jembatan sudah kuat lagi, anak-anak bisa ke sekolah, mama-mama ke kebun, semua jadi mudah. Kami sangat bersyukur, ” ungkapnya sambil tersenyum lega.  

Sementara itu, Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto memberikan apresiasi atas langkah humanis Satgas Yonif 408/Sbh dalam membangun fasilitas publik di wilayah pegunungan.  

“Kemanunggalan TNI dan rakyat bukan sekadar semboyan, tapi roh yang hidup dalam setiap prajurit. Satu jembatan yang diperbaiki berarti satu harapan baru bagi masyarakat. Dari sinilah pembangunan dan kedamaian Papua dimulai, ” tegas Mayjen Lucky.  

Dari Tumbupur di jantung Kuyawage, jembatan baru kini berdiri tegak bukan hanya dari baja dan kayu, melainkan dari semangat, cinta, dan kebersamaan antara prajurit TNI dan masyarakat Papua. Di sanalah lahir pelukan baja dan senyum hangat, simbol kemanunggalan yang sesungguhnya di Tanah Papua.  

(Lettu Inf Sus/AG)

Read Entire Article
Infrastruktur | | | |